
Bonsai merupakan salah satu tanaman yang telah dikenal sejak lama di Indonesia. Seni mengkerdilkan tanaman atau bonsai memang sudah tidak asing lagi di masyarakat Indonesia. Bonsai pohon yang unik dan langka telah menjadi daya tarik sendiri. Tak heran, jika tanaman bonsai mempunyai nilai jual yang tinggi dan menjadi peluang usaha yang menguntungkan.
Umumnya tanaman yang bisa dipakai untuk bonsai adalah semua jenis tanaman berkayu dan yang memiliki umur hidup yang lama seperti pohon beringin, asam, cemara, jeruk, kelapa dan sawo. Tanaman yang ditanam dengan cara dikerdilkan ini sangat populer di kalangan pecinta tanaman terutama florist. Bonsai merupakan jenis tanaman atau pohon yang dikerdilkan di dalam pot dangkal.
Hal tersebut bertujuan untuk membuat miniatur dari bentuk asli pohon besar yang sudah tua di alam bebas. Salah satu syarat bonsai yang baik adalah berbentuk indah dan alami. Indah artinya bonsai tersebut dapat memperlihatkan keharmonisan keseluruhan bagian tanaman dan keserasian dengan potnya. Alami artinya bentuk bonsai tersebut tidak menyimpang dari bentuk pohon aslinya di alam bebas. Selain itu tanaman bonsai ini rata-rata mampu hidup sampai berumur puluhan bahkan ratusan tahun.
Istilah bonsai memang berasal dari Bahasa Jepang dengan bentuk kanji, namun seni menanam bonsai ini pertama kali dilakukan di Tiongkok pada masa pemerintahan Dinasti Tsin tahun 265 sampai 420 Masehi. Istilah Bonsai di Jepang pertama kali muncul pada masa pemerintahan Kamakura yang artinya tanaman dalam pot dangkal. Untuk memahami asal usul tanaman kerdil ini, kita simak penjelasan dibawah ini.
Sejarah Bonsai
Bonsai memang asal mulanya dari negeri Cina, seni bonsai ini muncul pada saat era Dinasti Han 206 Sebelum Masehi–220 Masehi. Yang berawal dari kebiasaan dari para tabib yang saling mengirimkan tanaman obat dalam pot. Seni bonsai ini hanya disukai oleh kalangan atas, terutama kalangan bangsawan atau pejabat istana.
Bonsai mempunyai seni, di sini yang dimaksud adalah dalam hal pemotongan, pemangkasan dan pembentukan cabang pohon dengan cara membentuk dengan kawat sesuai alur yang diinginkan, di samping itu akarnya bisa dibuat dengan menyebar di atas batu. Membuat bonsai membutuhkan waktu lama, karena mempunyai proses dalam hal pemupukan, pemangkasan, pembentukan ranting, tanah yang digunakan, pot dan dalam pemilihannya tidak asal sehingga pembuatan bonsai membutuhkan waktu yang lama.
Dengan adanya tanaman bonsai, anda akan bisa melihat keindahan pohon yang aslinya berukuran besar di dalam atau di halaman rumah sendiri. Bonsai berasal dari seni miniaturisasi tanaman yang disebut penjing dari periode Dinasti Tang. Di makam putra dari Maharani Wu Zetian terdapat lukisan dinding yang menggambarkan pelayan wanita yang membawa pohon berbunga dalam pot dangkal. Pot dangkal berukuran kecil ini merupakan miniaturisasi dari pemandangan alam.
Kalangan bangsawan di Jepang mulai mengenal penjing sekitar akhir zaman Heian. Aksara kanji untuk penjing dilafalkan orang Jepang sebagai bonkei. Sama halnya dengan di Cina, bonkei di Jepang juga merupakan miniaturisasi dari pemandangan alam. Seni yang hanya dinikmati kalangan atas, terutama kalangan pejabat istana dan samurai dan baru disebut bonsai pada zaman Edo.
Menanam bonsai adalah pekerjaan sambilan samurai zaman Edo, saat bonsai mencapai puncak kepopuleran. Sejak zaman Meiji, bonsai dianggap sebagai hobi yang bergaya. Namun pemeliharaan bonsai dan penyiraman memakan banyak waktu. Bonsai adalah jenis tanaman hias yang bernailai seni tinggi yaitu berupa miniatur tanaman besar yang berada dialam bebas yang terdiri dari satu atau beberapa jenis tanaman.
Bonsai pada umumnya di tanaman pada pot yang dangkal namun ada juga di tanam pada pot yang tinggi karena untuk keserasian bentuk bonsai itu sendiri. Tanaman bonsai dalam pot sangat indah di pajang diatas meja atau tempat khusus untuk mempercantik ruangan.
Jika pada jaman dahulu bonsai di tanam pada pot namun seiring perkembangan jaman bonsai banyak juga di tanam di tanah, dipadukan dengan tanaman hias lainya dalam sebuah taman. Tentunya ukuran dan bentuknya disesuaikan dengan kondisi taman yang akan dibuat agar terlihat serasi.
Perlu diketahui, kerdil dalam seni bonsai memiliki pengertian yang luas. Setiap jenis tanaman memiliki batasan kerdil yang berbeda. Bisa saja tanaman yang tingginya 1 meter dikategorikan kerdil dan yang tingginya hanya 0,5 meter tidak masuk kategori kerdil. Jadi, kerdil dalam seni bonsai adalah tanaman yang memiliki penampilan lebih kerdil (mungil) daripada tanaman aslinya.
Adanya keseimbangan ukuran batang, daun, ranting, bunga atau buah dan pot yang digunakan merupakan suatu nilai seni yang ada pada bonsai. Maka dari itu, ketika membuat bonsai pot yang digunakan harus mampu mendukung suasana tanaman atau pohon yang ditanam. Jika bonsai dibuat dengan tepat, maka bonsai dapat diletakkan di luar ruangan sepanjang tahun.
Untuk mengerdilkan dengan cara memotong akar atau ranting pohon yang akan dikerdilkan misalnya pohon beringin bisa dengan memotong ranting atau akarnya. Setelah memotong akar dan ranting bisa dibentuk dengan media kawat, sebelum menggoreskan kulit ranting kawat harus sudah diambil terlebih dahulu. Tanaman yang dibuat menjadi bonsai umumnya memiliki pohon berbatas keras (berkayu), pohon yang berbuah dan kadang-kadang pohon yang berbunga.
Efek artistik dari bonsai biasanya dilihat dari keseimbangan ukuran batang, daun, ranting, bunga atau buah dan pot yang digunakan. Oleh karena itu, pot yang digunakan harus yang mendukung suasana tanaman atau pohon yang ditanam. Bonsai memiliki akar yang sifatnya negatif fototropis, artinya perakarannya menghindari sinar matahari.
Pertumbuhan akar pada bonsai tergolong fleksibel, karena mampu menyesuaikan diri dengan ruang di sekitarnya. Jenis akar yang khas pada bonsai, yaitu akar angin dan akar sirip. Akar angin tumbuh dari dahan atau batang pokok. Sedangkan akar sirip bentuknya menyerupai sirip, tumbuh dari dekat pangkal akar dan terlihat jelas di tanah.
Selain itu, bonsai yang baik juga harus dapat diletakkan di luar ruangan (out door) sepanjang tahun. Melalui bonsai yang dirawat di dalam pot, anda bisa mengagumi keindahan alam yang tercermin dalam tanaman. Lekukan dahan dan batangnya serta keseimbangan potongan daunnya terlihat begitu indah bagaikan karya seni. Pada tahun 1914 di Tokyo diadakan pameran bonsai yang pertama. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan perhatian masyarakat terhadap seni bonsai.
Sejak tahun 1934 sampai sekarang pameran yang sifatnya tahunan dilaksanakan di Museum Seni Metropolitan yang mengutamakan hasil karya bonsai-bonsai yang menarik. Dari sinilah seni bonsai merambah ke penjuru dunia dan juga termasuk Indonesia. Bahkan saat ini seni mengkerdilkan pohon (bonsai) tidak hanya menjadi milik bangsa Cina ataupun Jepang, melainkan telah menjadi milik seluruh bangsa di dunia.
Jenis Tanaman Bonsai
Bonsai merupakan teknik perkedilan tanaman atau pohon yang berasal dari Jepang. Pembuatan tanaman hias bonsai yaitu menghasilkan miniatur dari pohon aslinya. Banyak sekali tanaman hias yang bisa dibuat bonsai. Pemilihan jenis tanaman yang tepat berhubungan erat dengan bakalan bonsai yang akan dipelihara.
Ada ciri-ciri tertentu yang harus dimiliki tanaman agar bisa disebut bonsai. Tunggul yang dijadikan elemen taman tentu saja tidak terlalu menuntut kriteria tertentu. Asalkan bagus dan unik, tunggul banyak ditanam orang untuk menambah indah tamannya secara keseluruhan. Adapun pohon yang dapat dikerdilkan di Indonesia diantaranya :
1. Pohon Bonsai Jeruk
Kalau ingin membonsai pohon jeruk tidaklah sembarangan yang akan kita jadikan pohon bonsai. Yang bisa di bonsai diantaranya ialah jeruk keplok, jeruk bali, dan jeruk kingkit. Keindahan pohon jeruk yang sudah dijadikan bonsai akan terlihat menawan ketika kamu sudah berhasil memadukan antara batang buah dan daunnya menjadi bentuk yang sangat rapi. Untuk membuat bonsai jeruk ini, cara membuat sebaiknya usahakan pilih tanaman jeruk yang bentuknya pohon, bukan yang semak atau perdu.
2. Pohon Bonsai Cemara Udang
Cemara udang atau bahasa latinya (casuarina equisetifolla) ialah salah satu jenis bonsai yang sering kali dipamerkan dan menjadi juara dalam sebuah pameran bonsai. Bakalan cemara sudah juga disebut sebagai bakalan bonsai terbaik dan banyak di buru orang karena bonggolnya yang besar dan bisa berlekuk-lekuk, sangat indah bukan. Kayu nya yang keras dan mempunyai alur yang indah membuat cemara udang sering diukir pada saat menjadi pohon bonsai. Cemara udang sangat tahan dengan beberapa serangan penyakit dan mudah perawatanya.
3. Bonsai Beringin
Salah satu kelebihan dari tanaman ini adalah mempunyai batang yang mudah untuk dibentuk sedemikian rupa. Hal itu disebabkan karena batang pohon beringin karet mempunyai karakteristik lentur layaknya karet. Tanaman dengan ciri khas daun yang kecil-kecil namun rimbun ini juga punya bentuk batang yang unik, sehingga terlihat seperti karya seni.
Bentuk pohon beringin mempunyai bentuk yang bagus dan menarik sehingga sangat cocok untuk dibuat tanaman bonsai. Selain itu pohon ini juga memiliki daun yang lebat sehingga akan menjadi bonsai yang sangat unik dan menarik. Pohon beringin banyak ditanam di sekitar rumah untuk dijadikan tanaman hias sekaligus sebagai tempat bernaung.
4. Bonsai Juniper
Juniper merupakan salah satu jenis pohon yang paling populer untuk dibonsai. Adalah tumbuhan konifer dari genus Cedrus, famili Pinaceae. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli pegunungan Himalaya sampai Mediterania dan tumbuh dengan baik di ketinggian 1500 m sampai 3200 m di kawasan Himalaya dan 1000 m sampai 2200 m di Mediterania.
Pohon ini sangat mudah untuk dibonsai oleh pemula sekalipun. Juniper tidak bisa hidup di dalam ruangan, tempat terbaik adalah di tempat cerah dengan bias matahari sore. Gaya bonsai yang cocok adalah informal upright, slanting, semi-cascade, full-cascade, driftwood, twin dan triple trunk.
5. Bonsai Wisteria
Bonsai Wisteria adalah salah satu opsi termantap untuk hiasan rumah karena bunganya yang memiliki warna bagus. Pastikan untuk mengganti media tanam tanaman bonsai secara berkala karena media tanam yang dibiarkan terlalu lama dapat mendatangkan berbagai penyakit. Pohon wisteria sendiri pada aslinya memiliki ukuran yang tidak terlalu besar. Ciri khasnya adalah daun berwarna biru muda atau ungu yang terlihat seperti air hujan.
6. Bonsai Azalea
Memang tumbuhan ini memerlukan perawatan ekstra tapi jika berhasil dijadikan bonsai maka hasilnya akan menakjubkan. Warna bunga yang mencolok serta mekar pada seluruh cabang membuat pohon terlihat penuh oleh kelopak bunga. Azalea memerlukan sinar yang cerah pada sinar matahari sore untuk menghasilkan bunga yang mekar indah. Gaya bonsai yang cocok adalah Root-over-rock, Informal Upright, Slanting, Semi Cascade, Windswept, Multiple Trunks
Dan diatas tadi adalah sebagian dari beberapa tanaman yg bisa dijadikan bonsai. Karena pada dasarnya tidak semuanya dapat dijadikan bonsai, tanaman yang dapat dijadikan bonsai adalah tanaman beringin, jeruk dan delima. Proses menyempurnakan bonsai adalah proses menyusun ranting dan daun agar telihat seimbang dan menarik. Proses ini dilakukan dengan cara memetik titik tumbuh serta pemangkasan pada bakal bonsai. Proses pemangkasan biasanya dilakukan dengan cara memangkas dahan atau ranting yang tumbuh sedekat mungkin dengan ujung agar lukanya tertutup dengan sehat.
Ukuran Bonsai
Tinggi bonsai adalah tolak ukur ketika anda akan menentukan pembentukan bonsai, mengapa demikian? ketika bonsai akan anda buat, anda harus mulai mendesain perencanaan yang matang dari segi ukuran dan bentuk kemudian disesuaikan dengan potensi bahan yang ada. Bonsai dikelompokkan menjadi enam kelompok berdasarkan tinggi tanaman dari pangkal batang hingga bagian puncak tanaman:
- Raksasa: tinggi pohon lebih dari 101 cm.
- Sangat besar: tinggi pohon antara 76–100 cm.
- Besar: tinggi pohon antara 46–75 cm
- Sedang: tinggi pohon antara 31–45 cm
- Kecil: tinggi pohon antara 16–30 cm
- Sangat kecil: tinggi pohon kurang dari 15 cm.
Banyak sekali gaya bonsai yang telah dikembangkan oleh seniman bonsai. Ada 5 bentuk dasar bonsai klasik yaitu:
- Tegak lurus.
- Tegak.
- Miring.
- Setengah menggantung.
- Menggantung.
Telah anda ketahui bahwa bonsai merupakan jenis tanaman yang dikerdilkan. Maka tidak heran jika bonsai memiliki ukuran yang relatif kecil jika dibandingkan dengan pohon secara umum. Bonsai sendiri memiliki ukuran yang berbeda-beda sehingga memunculkan pembagian jenis bonsai berdasarkan ukurannya. Maka dari itu demikianlah informasi diatas, semoga pembahasan pada hari ini memberi manfaat kepada pembaca.