Memahami Fungsi Alat Reproduksi Wanita Bagian Luar Dan Dalam

Tubuh memiliki berbagai sistem organ yang menjalani fungsinya masing-masing. Salah satu yang paling penting adalah sistem reproduksi. Sistem yang satu ini memiliki peran untuk manusia dapat berkembangbiak. Tidak seperti sistem lainnya dalam tubuh, sistem reproduksi wanita dan pria jauh berbeda.

Walaupun pria dan wanita terlihat sama, tetapi tetap memiliki perbedaan. Lalu, apa yang membedakan dari pria dan wanita? Bukan hanya gaya pakaian dan juga rambutnya, hal yang paling umum membedakan seorang wanita dari lelaki adalah jenis kelaminnya.

Secara garis besar alat reproduksi wanita terbagi kedalam dua kelompok, yaitu Alat Reproduksi (Genetalia) luar dan Alat Reproduksi (Genetalia) dalam. Nah, untuk itu mari kita simak terlebih dahulu pengertian dari alat reproduksi wanita (vagina).

Pengertian Alat Reproduksi Wanita

Vagina adalah muskulo membranasea (Otot-Selaput) yang menghubungkan rahim dengan dunia luar. Vagina memiliki panjang sekitar 8-10 cm, terletak antara kandung kemih dan rektum, memiliki dinding yang berlipat–lipat, lapisan terluarnya merupakan selaput lendir, lapisan tengahnya tersusun atas otot-otot dan lapisan paling dalam berupa jaringan ikat yang berserat.

Pada puncak vagina menonjol leher rahim yang disebut porsio. Dinding vagina memiliki tiga lapis: Tunika Mukosa-sub Mukosa, Tunika Muskularis dan Tunika Adventisia atau Serosa.  Dinding vagina dilapisi oleh epitelium yang terbentuk dari sel-sel skuamosa, di bawah epitelium terdapat jaringan ikat, otot involunter, kelenjar getah bening dan persarafan.

Dinding vagina memiliki banyak lipatan yang membantu agar vagina tetap terbuka selama hubungan seksual atau saat proses persalinan berlangsung. Mengenal tentang sistem reproduksi pada manusia adalah hal yang penting. Pemahaman tentang sistem reproduksi wanita akan membuat kita mengetahui bagaimana cara merawat organ reproduksi tersebut.

Setelah memahami tentang sistem reproduksi, kita juga bisa dapat lebih tanggap dan memahami masalah yang mungkin terjadi pada organ reproduksi. Sistem reproduksi wanita terdiri dari beberapa organ yang menjalani fungsinya masing-masing. Jika ditinjau dari letaknya, terdapat dua jenis alat reproduksi wanita yaitu yang berada di dalam tubuh dan di luar tubuh. Berikut ulasannya : 

  • Alat Reproduksi Wanita Bagian Luar

Alat kelamin wanita bagian luar atau vulva terdiri dari daru mons pubis, labia majora, labia minora, lubang vagina, saluran kemih dan klitoris.

  1. Vulva, merupakan daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons pubis, labia, klitoris, daerah ujung luar vagina dan saluran kemih.
  2. Mons Pubis adalah gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Daerah ini dapat dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan tumbuh saat seorang gadis beranjak dewasa.
  3. Labia, adalah lipatan berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis. Labia terdiri dari dua bibir, yaitu bibir luar (Labia majora) dan bibir dalam (labia minora). Bibir luar disebut labium mayora, merupakan bibir yang tebal dan besar. Sedangkan bibir dalam disebut labium minora, merupakan bibir tipis yang menjaga jalan masuk ke vagina. Klitoris terletak pada pertemuan antara ke dua labia minora.
  4. Organ Klitoris, merupakan bagian vagina yang berbentuk tonjolan kecil yang sering kali disebut klentit.
  5. Adapun Orificium Uretra adalah muara saluran kencing yang letaknya tepat di bawah organ klitoris.

Di bagian bawah saluran kencing yang mengelilingi tempat masuk ke vagina, terdapat himen yang dikenal dengan nama selaput darah dan dasar mons pubis. Ukurannya sangat kecil sebesar kacang polong, penuh dengan sel saraf sensorik dan pembuluh darah. Alat ini sangat sensitif dan berperan besar dalam fungsi seksual.

  • Alat Reproduksi Wanita Bagian Dalam

Sistem reproduksi pada manusia dapat mengalami ganguan. Gangguan itu bisa disebabkan oleh penyakit atau kelainan. Untuk itu saat penting bagi para wanita memahami bagian-bagian yang terdapat dalam alat reproduksinya (wanita).

1. Ovarium

Bagian pertama dari alat reproduksi bagain dalam adalah ovarium atau indung terlur. Ovarium adalah organ yang memproduksi sel telur dan juga berbagai hormon seks wanita yaitu estrogen dan progesteron. Ovarium berada di sisi kiri dan kanan dan terhubung dengan rahim melalui tuba fallopi. Ovarium kiri dan kanan mengeluarkan sel telur secara bergantian setiap 28 hari sehingga terciptalah siklus menstruasi.

Proses ovarium pada siklus menstruasi

  • Pada siklus menstruasi bagian ovarium inilah yang akan melepaskan sel telur, bila pada saat sel telur dibuahi maka akan terjadi kehamilan. Ovarium adalah tempat untuk menghasilkan sekaligus menyimpan sel telur yang digunakan untuk pembentukan janin pada saat melakukan hubungan seksual nantinya.
  • Pada saat telur di dalam ovarium telur-telur ini ditutupi oleh lapisan sel yang biasa disebut dengan lapisan sel folikel. Sel-sel telur ini akan terus berkembang dan berkembang sehingga jika telur itu sudah matang telur akan ikut dialirkan pada saat menstruasi. Sel telur ini pada setiap siklus menstruasi dilepaskan pada ovulasi.
  • Sel yang menutup telur ini selalu berkembang dan juga sel folikel (penutup sel telur) diproduksi oleh hormonn esterogen. Hormone-hormon ini juga beranfaat untuk persiapan kehamilan.
  • Sel folikel bisa saja habis dan akhirnya tidak akan mengeluarkan menstruasi lagi yang biasa disebut dengan menopause. Hal ini disebabkan karena ovarium sudah tidak mampu untuk mengeluarkan hormone estrogen dan juga hormone progesterone.

2. Vagina

Yang selama ini kamu dapat amati dari luar dengan mata telanjang bukanlah vagina, melainkan vulva. Di vulva terdapat bukaan vagina. Vagina itu sendiri sebenarnya terletak ditubuh dan belakang kandung kemih, lebih rendah dari pada rahim. Salah satu fungsi vagina ialah untuk jalan keluar darah saat menstruasi dan jalur lahir bayi saat persalinan.

Fungsi vagina ialah

  • Untuk jalan lahir.
  • Tempat dalam berhubungan seksual.
  • Saluran mengalirkan darah dan lendir disaat menstuasi.

Ada lagi yang disebut sebagai otot Vagina dimana otot tersebut berasal dari otot anus yang dapat dikendalikan serta dilatih. Sebenarnya Vagina tidak memiliki kelenjar yang dapat menghasilkan cairan, tetapi cairan tersebut hanya terdapat pada rahim.

3. Uterus (Rahim)

Bentuk uterus menyerupai buah pir, mempunyai berat sekitar 30 gram, letaknya di panggul kecil antara rektum bagian usus sebelum dubur dan di bagian depannya ada kandung kemih. Di bagian uterus disangga oleh ligamen kuat mengakibatkannya bebas di dalam tubuh atau berkembang ketika sedang hamil.

Ruangan rahim rahim bentuknya segi tiga dan bagian besarnya ada di atas. Dari bagian atas rahim (fundus) ada ligamen ke arah lipatan paha (kanalis inguinalis), menyebabkan kedudukan rahim menjadi ke arah depan. Lapisan otot rahim tersusun atas dari tiga lapisan yang mempunyai kemampuan untuk mengembang sehingga mampu memelihara serta mempertahankan kondisi hamil selama sembilan bulan.

Rahim juga adalah jalan lahir yang penting dan memiliki kemampuan untuk mendorong janin keluar selama proses melahirkan. Segera setelah persalainan otot rahim bisa menutup pembuluh darah untuk menghindari terjadinya pendarahan. Setelah proses persalinan terjadi, rahim dalam rentang masa 42 hari bisa mengecil kembali seperti sebelumnya.

4. Tuba Falopi

Tuba Fallopi (Oviduk) adalah organ yang menghubungkan Uterus (Rahim) dengan Indung Telur (Ovarium). Tuba Fallopi (Oviduk) juga sering disebut saluran telur karena bentuknya seperti saluran. Organ ini berjumlah dua buah dengan panjang 8 – 20 cm. Tuba Fallopi berfungsi untuk :

  • Sebagai saluran spermatozoa dan ovum.
  • Penangkap ovum.
  • Bisa menjadi tempat pembuahan (fertilisasi).
  • Sebagai tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum mampu masuk ke bagian dalam Uterus (Rahim).

Tuba Fallopi (Oviduk) terdiri atas 4 bagian :

  1. Infundibulum, yaitu bagian berbentuk seperti corong yang terletak di pangkal dan memiliki Fimbriae. Fimbriae berfungsi untuk menangkap ovum.
  2. Pars ampularis, yaitu bagian agak lebar yang merupakan tempat bertemunya ovum dengan sperma (Pembuahan/fertilisasi).
  3. Pars Ismika, yaitu bagian tengah tuba yang sempit.
  4. Pars Interstitialis, yaitu bagian tuba yang letaknya dekat dengan uterus.

5. Penyangga Rahim (Parametrium)

Parametrium adalah lipatan peritonium dengan berbagai penebalan yang menjadi penghubung antara rahim dengan tulang panggul. Lipatan bagian atasnya memiliki kandungan tuba fallopi dan turut serta menyangga indung telur. Prametrium sangat sensitif sehingga mengganggu fungsinya.

Hampir semua alat reproduksi wanita berada di rongga panggul. Setiap ataupun masing-masing wanita memiliki bentuk dan ukuran rongga panggul (pelviks) yang tidak sama satu denngan yang lainnya. Bentuk dan ukuran ini juga berpengaruh terhadap kemudahan pada saat proses persalinan. Perubahan ukuran pada panggul ini dipakai dalam mengukur usia kehamilan.

Vagina merupakan kanal elastik, flesibel dan lunak yang dibentuk dari jaringan otot. Vagina yang menghubungkan rahim dengan dunia luar. Vulva dan labia membentuk jalan masuk menuju vagina dan serviks dari uterus merujuk masuk sehingga membentuk ujung lainnya dari vagina.

Vagina menerima penis pada saat berhubungan seksual sehingga sperma bisa sampai rahim dan dapat membuahi sel telur. Selaput dara merupakan selaput membran tipis pada ujung vagina yang memperkecil lubang masuk vagina. Selaput ini dapat robek dengan olahraga atau dengan aktivitas seksual. Maka dari itu demikianlah informasi diatas, semoga ulasan pada hari ini memberi manfaat bagi pembaca khusunya pada wanita agar lebih memahami alat reproduksinya. Untuk itu sampai ketemu diartikel berikutnya. 

Author: Virgil Howell

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *