
Klasifikasi makhluk hidup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengelompokkan makhluk hidup. Pengelompokan tersebut didasarkan pada kesamaan ciri maupun perbedaan yang ditemukan pada setiap makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup dilakukan dengan melihat ciri ciri makhluk hidup yang paling umum hingga yang paling spesifik pada makhluk hidup. Melalui pengelompokan, makhluk hidup yang begitu banyak akan dipisahkan menjadi kelompok kelompok yang lebih kecil.
Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi makhluk hidup mempermudah manusia untuk mempelajari dan mengidentifikasi makhluk hidup. Ilmu klasifikasi makhluk hidup mulai berkembang ketika seorang ahli biologi asal Swedia, Carlous Linnaeus, mencoba untuk mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua kelompok. Linnaeus membagi makhluk hidup menjadi kelompok hewan dan tumbuhan.
Dalam proses klasifikasi, pakar lebih dulu mengadakan identifikasi berdasar pada hal-hal yang telah disebutkan di atas. Baru sesudah itu, makhluk hidup bisa dikelompokkan dalam takson atau unit berdasar pada adanya kesamaan ciri. Takson disusun dari yang tertinggi hingga yang terendah seperti berikut:
- Kingdom
- Filum/divisi
- Kelas
- Ordo
- Famili
- Genus
- Spesies
Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi makhluk hidup mengalami beberapa perkembangan. Hal ini seiring dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan sehingga menguak hal-hal yang baru yang belum diketahui sebelumnya. Makhluk hidup di kelompokkan berdasarkan kelompok besar yang disebut dengan kingdom. Dalam perkembangannya, kita mengenal beberapa klasifikasi kingdom, diantaranya:
- Sistem Klasifikasi dua Kingdom. Klasifikasi ini merupakan klasifikasi paling sederhana dan paling lawas. Menurut klasifikasi ini makhluk hidup dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: (1) kingdom Plantea (tumbuhan) dan (2) Kingdom Animalia (hewan). Sistem klasifikasi 2 kingdom diterapkan pada tahun 1735. Sistem klasifikasi 2 kingdom dianggap belum sempurna dan masih memiliki beberapa kekurangan, seperti penggolongan makhluk hidup yang masih terlalu umum serta kurang spesifiknya penggolongan tersebut.
- Sistem Klasifikasi Tiga Kingdom. Klasifakisi jenis ini muncul menyusul terungkapnya jamur sebagai makhluk yang berbeda dengan tumbuhan. Jamur diketahui tidak memiliki klorofil seperti tumbuhan lainnya dan dinding selnyapun terdiri dari kitin. Akhirnya jamur dipisahkan dari kingdom tumbuhan dan muncullah sistem klasisikasi tiga kingdom yang terdiri dari; (1) kingdom plantea (tumbuhan), (2) kingdom animalia (hewan) dan (3) kingdom fungi.
- Sistem Klasifikasi Empat Kingdom. Merupakan sistem klasifikasi yang mengkelompokkan makhluk hidup ke dalam empat kelompok; (1) kingdom plantea (tumbuhan), (2) kingdom animalia (hewan), (3) kingdom fungi, dan (4) kingdom monera.
- Sistem Klasifikasi Lima Kingdom. Kingdom ini dianggap sebagai penyempurna dari sistem klasifikasi sebelumnya, yakni klasifikasi 4 kingdom. Sayangnya, klasifikasi ini ternyata masih dianggap memiliki kelemahan. Sistem klasifikasi 5 kingdom belum mampu mengklasifikasikan kingdom monera secara tepat. Di dalam kingdom monera masih terdapat banyak perbedaan yang signifikan, seperti dalam hal RNA polymerase, RNA sequences, Introns, membran lipid, dan lainnya.
- Sistem Klasifikasi Enam Kingdom. Merupakan sistem klasifikasi yang mengkelompokkan makhluk hidup ke dalam enam kelompok; (1) kingdom plantea (tumbuhan), (2) kingdom animalia (hewan), (3) kingdom fungi, (4) kingdom monera, (5) kingdom protista, dan (6) Virus. Klasifikasi jenis ini masih diperdebatkan para pakar. Hal ini dikarenakan anggapan bahwa virus memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan makhluk hidup. Sehingga virus tidak dapat dikelompokkan dalam kingdom makhluk hidup manapun.
Sistem Klasifikasi Lima Kingdom
Klasifikasi makhluk hidup 5 kingdom yang sering digunakan merupakan cara pengelompokan yang dikemukakan oleh Robert H. Whittaker pada tahun 1969. Dia membagi makhluk hidup menjadi 5 kelompok besar yaitu monera, protista, jamur, tumbuhan, dan hewan. Berikut penjelasannya.
1. Kingdom Monera
Ini merupakan salah satu kingdom dalam klasifikasi biologi sistem lima-kingdom, yang sekarang sudah tidak dipakai lagi. Anggota kingdom Monera meliputi makhluk hidup yang terdiri atas satu sel (uniselular), sesuai dengan asal kata dari bahasa Yunani, moneres yang berarti tunggal. Anggota kingdom ini menempati berbagai habitat bahkan habitat ekstrem yang tidak dapat dihuni makhluk hidup lain.
Makhluk hidup yang termasuk ke dalam kelompok monera memiliki ukuran mikroskopis berkisar antara 1-10 μm (mikrometer). Untuk melihatnya dibutuhkan mikroskop yang memiliki pembesaran lebih dari 1.000 kali. Ciri-ciri makhluk hidup kelompok monera adalah selnya tidak memiliki membran inti (prokariotik), bersel satu, dan berkembang biak dengan cara membelah diri. Kingdom monera terdiri dari bakteri dan alga biru.
2. Kingdom Protista
Kata Protista berasal dari bahasa yunani artinya protos yang berarti pertama. Dinamakan demikian karena menurut para ahli, Protista adalah suatu organisme eukarotik pertama yang terbentuk dari evolusi organisme prokariota. Protista merupakan kelompok makhluk hidup yang memiliki satu sel atau banyak sel dan memiliki memberan inti atau disebut juga organisme eukariot. Segala yang termasuk dalam kegiatan hidup Protista misalnya makan, bergerak, menanggapi rangsangan, dan berkembang biak itu dilakukan oleh sel itu sendiri.
Sifat-sifat dari kelompok protista ini sangat beragam, ada yang bersel tunggal dan ada juga yang bersel banyak. Selain itu juga ada yang berukuran mikroskopis (dilihat mengunakan mikroskop) dan ada juga yang berukuran makroskopis (dapat dilihat tanpa mikroskop).
Ada yang sifat-sifatnya menyerupai hewan (memakan hewan lain) dan ada juga yang memiliki sifat-sifat seperti tumbuhan (mampu berfotosintesis). Kelompok protista yang memiliki sifat seperti hewan disebut protozoa dan yang memiliki sifat tumbuhan disebut alga. Protista dibagi lagi kedalam beberapa kelompok lagi seperti:
- Protista mirip hewan (protozoa)
- Protista mirip tumbuhan (alga)
- Protista mirip jamur
3. Kingdom Fungi (Jamur)
Jamur merupakan kelompok makhluk hidup yang tidak memiliki kloroplas sebagaimana umumnya tubuhan dan dinding selnyapun terdiri dari zat kitin. Hal ini yang membuat jamur tidak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok tumbuhan maupun hewan. Kingdom ini umumnya bersel banyak, punya membran inti, dan memiliki peran sebagai dekomposer pada lingkungan.
Kingdom Fungii sendiri dapat dibagi menjadi 5 filum yaitu:
- Chytridiomycota
Contoh: Synchytrium endobioticum (patogen umbi kentang), Hyzopydium couchii (parasit ganggang Spirogyra), Olpidium viciae (parasit pada Vicia unijuga), dan Physoderma zeamaydis (penyebab noda pirang jagung).
- Zygomycota
Contoh: Rhizopus stolonifer dan Rhizopus oligosporus (ragi tempe), Rhizopus oryzae (ragi tape), Entomophtora muscae (parasit pada lalat), dan Basidiobolus ranarum (penyebab penyakit pada manusia).
- Ascomycota
Contoh: Piedraia hortai (penyebab infeksi rambut manusia), Saccharomyces cerevisiae (ragi bir, anggur, dan roti), Candida albicans (penyebab penyakit kandidiasis), dan Aspergillus flavus (penghasil racun).
- Basidiomycota
Contoh: Volvariella volvacea (jamur merang), Amanita phalloides (penghasil racun phalin), Auricularia polytricha (bahan makanana), Puccinia graminis (penyebab penyakit pada tanaman tebu dan jagung), dan Ustilago scitamanae (parasit tanaman Graminae).
- Deuteromycota
Contoh: Alternaria (parasit pada kentang), Fusarium (parasit pada tomat dan kapas), Helminthosporium (parasit pada tanaman padi dan jagung), Diplodia (parasit pada tanaman jagung), Verticillium (merusak bibit tanaman), Epidermophyton, Microsporium, dan Trichophyton (penyebab penyakit dermatofitosis).
4. Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Kingdom Plantae atau Kerajaan tumbuhan merupakan salah satu organisme eukariotik multiseluler yang memiliki dinding sel dan klorofil. Klorofil yaitu zat hijau daun yang berperan pada proses fotosintesis sehingga tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri. Proses fotosintesis dapat terjadi dengan adanya bantuan dari Sinar Matahari. Karena tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri maka tumbuhan dikelompokkan ke dalam organisme autotrof.
Kingdom Plantae juga memiliki klasifikasinya sendiri. Klasifikasi ini membantu kita untuk dapat membedakan antara spesies yang satu dengan spesies yang lain dalam Kingdom Plantae.
- Divisi Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
- Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku)
- Divisi Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
5. Kingdom Animalia (Hewan)
Kingdom animalia atau biasa disebut hewan merupakan organisme eukariotik (organisme dengan sel kompleks) yang multiseluler. Berbeda dengan tumbuhan, hewan tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis untuk membuat makanannya sendiri. Oleh karena itu, hewan harus mencari makanannya sendiri untuk mendapatkan energi kemudian makanan tersebut dicerna di dalam tubuhnya. Proses ini membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida sebagai zat sisa.
Ciri utama kingdom animalia adalah :
- Makhluk Hidup Multiseluler (Memiliki banyak sel)
- Bersifat Heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri)
- Memerlukan Oksigen
- Memiliki sel otot untuk penggerak dan sel saraf untuk rangsangan
- Reproduksi Umumnya Seksual, namun beberapa filum juga menggunakan reproduksi aseksual
- Bentuk Dewasanya selalu diploid (2n)
Kingdom animalia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan ada tidaknya tulang belakang. Berdasarkan hal itu, hewan dapat dibagi menjadi kelompok hewan bertulang belakang (Vertebrata) dan hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata).
- Hewan bertulang belakang (Vertebrata)
kelompok hewan yang memiliki tulang belakang atau tulang punggung. Tubuh hewan vertebrata dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, badan, dan ekor. Hewan vertebrata dapat dibagi menjadi 5 kelompok antara lain:
- Pisces (Ikan), contohnya ikan mas, ikan pari, dan lain-lain.
- Amphibia, hewan yang mampu hidup di dua alam darat dan air, contohnya katak.
- Reptilia, hewan merayap, contohnya kura-kura, ular, dan buaya.
- Aves (Unggas), tubuhnya tertutup bulu, contohnya burung merpati dan ayam
- Mamalia (Hewan Menyusui), hewan yang beranak dan memiliki kelenjar susu, contohnya sapi, kambing, kera, dan orang utan.
- Hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata)
Merupakanjenis hewan yang tidak mempunyai tulang belakang atau tulang punggung. Struktur pembentuk atau morfologi seperti sistem pernapasan, sistem peredaran darah pada hewan avertebrata biasanya lebih sederhana dibandingkan hewan vertebrata. Terdapat 5 kelompok makhluk hidup yang termasuk ke dalam hewan avertebrata yaitu:
- Porifera (Hewan Berpori)
- Coelenterata (Hewan Berongga)
- Vermes (Cacing)
- Mollusca (Hewan bertubuh lunak)
- Arthropoda (Hewan berbuku-buku)
Untuk lebih memudahkan membedakan satu kingdom dengan kingdom yang lain, kita dapat perhatikan perbedaan-perbedaanya sebagai berikut:
- Monera : terdari dari satu sel atau banyak sel, prokariot, tidak memiliki memberan sel.
- Protista : terdari dari satu sel atau banyak sel, eukariot, memiliki memberan sel.
- Jamur :terdari dari satu sel atau banyak sel, dinding sel dari kitin, tidak memiliki kloroplas, eukariot, memiliki memberan inti.
- Tumbuhan : terdiri dari banyak sel, berklorofil, dinding sel dari selulosa, eukariot, memiliki, batang dan daun, memiliki memberan inti.
- Hewan : terdiri dari banyak sel, tidak berklorofil, tidak memiliki dinding sel, memiliki dinding saraf, eukariot, memiliki memberan inti.
Demikianlah klasifikasi makhluk hidup 5 kingdom yang dilakukan oleh para peneliti. Pengelompokan ini dilakukan para ilmuan untuk penelitian terhadap makhluk hidup yang begitu banyak ragam dan bentuknya. Semoga artikel di atas bermanfaat bagi Anda. Terima kasih.