Inilah Fakta-Fakta Tentang Sel Telur

Anda pasti sudah sering mendengar tentang bagaimana menariknya sperma pria untuk dibahas. Namun, berapa banyak yang Anda ketahui tentang sel telur? Anda pasti hanya tahu bahwa sel telur wanita sangat diperlukan dalam proses pembuahan. Apakah Anda tahu bahwa sel telur wanita sudah diproduksi sejak dalam kandungan? Berikut tentang sel telur yang harus anda ketahui.

Tentang Sel Telur

Secara fisik, sel telur perempuan termasuk sel yang paling besar. Diameter sel telur ini mencapai 200 mikronet (1/5 milimeter). Padahal kebanyakan sel tidak lebih dari beberapa mikronet (M) saja. Kita tahu sel sperma juga tidak lebih dari 5(M) sehingga sel sperma hanya memberi kontribusi separuh dalam pembentukan janin secara keseluruhan. Sebab masing-masing mengandung 23 kromosom sehingga ketika berkumpul sel telur iti mengandung 46 kromosom.

Sel telur kemudian mulai melakukan pembelahan diri. Pembelahan tidak terjadi kecuali sel telur telah keluar dari ovarium menuju rongga rahim dan ketika di dekati oleh sel sperma. Sel telur siap-siap menyambut sel sperma. Siapakah yang mengatur semua ini? Jika ternyata tidak ada sel sperma yang datang, maka sel ini tidak berkembang. Anehnya, sel telur merasakan hal itu sehingga ia tidak membelah diri dan akhirnya mati, keluar dari rahim apa yang kita sebut dengan siklus bulanan. Pertanyaan yang kemudian muncul, siapa yang bertanggung jawab terhadap jenis kelamin anak? suami atau istri? ataukah keduanya?.

Ilmu pengetahuan modern menemukan bahwa yang menentukan laki-laki atau perempuan itu adalah sperma laki-laki. Dalam tubuh setiap manusia terdapat berjuta-juta sel dalam setiap sel (46 kromosom ) terdapat ribuan sifat bawaan. Anda lihat kromosom ini dalam bentuk pasangan, masing-masing terdapat 23 pasang. Sejumlah 22 kromosom bertanggung jawab untuk membentuk tubuh dan sipatnya, sedangkan satu kromosom akan menentukan jenis kelamin laki-laki atau perempuan.

Sel telur perempuan mengandung 22 kromosom untuk membentuk fisik dan satu untuk jenis kelamin dan mengandung unsur X atau Y. ketika sel telur perempuan (yang selalu X) bertemu dengan sperma laki-laki yang berunsur X maka dengan izin Tuhan akan lahir anak perempuan. Jika sel telur perempuan (X) bertemu dengan sel sperma laki-laki(Y) maka dengan izin Tuhan akan terbentuk janin laki-laki. Tak hanya tentang sel telur, berikut ini adalah fakta-fakta tentang sel telur:

Fakta-fakta Tentang Sel Telur

1. Sulit untuk Mendonorkan Sel Telur

Ketika seorang pria mendonorkan spermanya, pria bisa melakukan proses ini hanya dengan masturbasi dan tidak lebih dari itu. Namun, untuk mendonorkan sel telur, wanita harus menjalani prosedur medis yang rumit.

Pertama, pendonor akan mendapat suntikan hormon yang akan ‘menghiperstimulasi’ indung telur, sehingga tubuhnya tidak hanya membuat satu sel telur, tapi puluhan. Ketika waktunya tepat, dokter akan memasukkan kateter ke dalam jalan lahir untuk menyedot cairan dari folikel, dan menangkap beberapa butir telur dalam tubuh wanita

2. Sel telur Memilih Sperma

Pada proses pembuahan, sel telur sering digambarkan sebagai ‘pemain’ pasif yang hanya menunggu sperma pertama datang dan masuk ke dalamnya. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa sel telur memiliki peran yang jauh lebih besar dari perkiraan tersebut karena sel telur ternyata cukup pemilih.

Sel telur sebenarnya akan memilih sperma mana yang boleh memasukinya. Studi ini juga menunjukkan sel telur bahkan secara aktif akan menjerat sperma yang sudah dipilihnya di permukaan mereka, sehingga sperma tersebut tidak memiliki pilihan lain. Saat sperma yang sudah terpilih masuk ke dalamnya, lapisan luar sel telur akan mengeras untuk mencegah sperma lain memasukinya.

3. Sel Telur Sudah diproduksi Sejak Janin

Sembilan minggu setelah proses pembuahan terjadi, ternyata janin sudah mulai memproduksi sel telur. Pada saat usia kehamilan enam bulan, janin perempuan telah membuat lebih dari tujuh oosit atau sel telur. Pada saat dilahirkan, sebagian besar sel telur yang belum matang tersebut sudah mati, dan hal ini merupakan hal yang normal terjadi.

4. Jumlahnya Terbatas

Fakta mengenai sel telur berikutnya adalah rata-rata wanita hanya berovulasi sebanyak 400 sampai 500 sel telur dalam hidupnya. Hal ini membuat sel telur jauh lebih jarang dibandingkan sperma. Jadi, mungkin hal ini yang menjadi salah satu alasan bahwa sel telur jauh lebih bernilai dibandingkan sperma. Pendonor sel telur biasanya akan mendapat imbalan yang jauh lebih besar dibandingkan donor sperma.

5. Siklus Hidupnya Panjang

Tidak seperti sel-sel lain di dalam tubuh, sel telur butuh waktu bertahun-tahun untuk ‘tumbuh’. Artinya, sel telur banyak menghabiskan masa hidupnya dalam keadaan yang belum matang di dalam indung telur atau membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mencapai tahap kematangan. Begitu matang, salah satu dari mereka dilepaskan selama proses ovulasi. Setiap satu siklus produksi, hanya ada satu sel telur yang diepaskan, bergantian dari ovarium kiri dan kanan.

Proses Terjadinya Kehamilan

Pasti Anda sudah tahu, kehamilan terjadi ketika sel sperma dari pria bertemu dengan sel telur dari wanita. Proses inilah yang dinamakan sebagai pembuahan atau konsepsi. Untuk mencapai pembuahan, dua unsur penting yang harus ada adalah sel telur dan sperma. Sel telur diproduksi oleh indung telur atau ovarium wanita.

Setiap bulan wanita akan melepaskan satu sel telur yang sudah matang dari salah satu ovarium yang dimiliki wanita. Proses ini disebut ovulasi. Setelah sel telur dilepaskan, sel telur akan melewati tuba falopi (saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim) yang memiliki panjang sekitar 10 cm menuju rahim Anda.

Sel telur ini rata-rata dapat bertahan hidup sampai 24 jam semenjak dilepaskan. Sehingga, pada waktu ini, sel sperma harus membuahi sel telur agar terjadi konsepsi atau kehamilan. Jika tidak ada sperma yang membuahi sel telur, maka sel telur akan hancur dan terjadilah menstruasi.

Berbeda dengan wanita yang melepaskan satu sel telur setiap bulan, pria yang dapat terus bekerja untuk menghasilkan sperma. Dibutuhkan 2-3 bulan untuk membentuk sel sperma baru, kemudian sel sperma ini akan hidup selama beberapa minggu di tubuh pria. Ketika cairan sperma dikeluarkan atau pria mengalami ejakulasi, sperma yang mampu dilepaskan mencapai 40 juta. Ya, tubuh pria secara teratur memproduksi sperma sepanjang hidup mereka, sehingga ia dapat melepaskan sperma sebanyak itu. Namun, walaupun pria mampu melepaskan sebanyak 40 juta sperma setiap ejakulasi, hanya satu sperma yang mampu mencapai sel telur wanita.

Terjadinya Pembuahan

Saat mencapai orgasme, pria mengeluarkan cairan mani yang kaya akan sperma. Cairan ini melesat ke dalam rahim mencari jalan untuk bertemu dengan sel telur. Kontraksi lembut pada rahim membantu sperma dalam saluran reproduksi wanita hingga mencapai sel telur. Sperma-sperma akan melakukan perjalanan sepanjang kurang lebih 18 cm dari leher rahim ke tuba falopi, yaitu lokasi sel telur berada. Sperma pertama yang bertemu dengan sel telur akan berusaha menembus cangkang sel telur agar terjadi pembuahan.

Umumnya sperma-sperma ini dapat berenang dengan kecepatan 2,5 cm tiap 15 menit. Sebagian sperma dapat menghabiskan waktu setengah hari untuk mencapai tujuan. Waktu paling cepat sperma mencapai sel telur dalam waktu 45 menit.

Pembuahan harus terjadi dalam waktu 24 jam setelah sel telur dihasilkan. Setelah salah satu sperma berhasil menembus sel telur, maka sel telur akan berubah bentuk dan membentuk lapisan sehingga sperma lain tidak bisa menembus masuk. Inilah yang disebut proses pembuahan, dan akan berlanjut menjadi proses kehamilan.

Namun, jika sperma tidak juga menemukan sel telur untuk dibuahi, mereka dapat tetap bertahan dalam tuba falopi hingga tujuh hari setelah hubungan seksual. Jika dalam tujuh hari tersebut wanita mengalami ovulasi, maka masih ada kemungkinan akan terjadi pembuahan dan kehamilan. Ovulasi adalah pelepasan sel telur dari salah satu indung telur di dalam rahim untuk dibuahi oleh sperma.

Setelah Sel Telur Dibuahi

Setelah proses pembuahan, materi genetik dalam sperma dan sel telur yang telah dibuahi atau zigot berkombinasi membentuk sel-sel baru. Sel-sel yang terbentuk kemudian akan menuruni tuba falopi menuju rahim. Dalam perjalanan menuju rahim, sel-sel tersebut terus membelah diri hingga menjadi lebih dari 100 sel saat tiba di rahim, menjadi embrio. Kehamilan baru akan terjadi ketika embrio telah menanamkan diri pada dinding rahim untuk kemudian berkembang. Proses ini disebut implantasi.

Sebagian wanita mengalami pendarahan ringan saat implantasi, yaitu sekitar 1-2 hari. Saat dinding rahim menguat, leher rahim juga tertutup dengan cairan, sehingga menjadi tempat yang layak sebagai tempat bayi berkembang. Ada kalanya terjadi kehamilan ektopik, yaitu ketika sel telur yang telah dibuahi tertanam di luar rahim, contohnya di tuba falopi. Kondisi ini merupakan kondisi gawat yang memerlukan penanganan medis segera. Kehamilan ektopik sering ditandai dengan nyeri perut, pendarahan dan nyeri pada bahu.

Proses pembuahan adalah awal dari kehamilan. Meski Anda tidak dapat merasakan proses tersebut, segeralah periksakan diri ke dokter kandungan setelah muncul tanda-tanda kehamilan. Kemudian lakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur sesuai anjuran dokter untuk memantau kesehatan janin dan ibu.

Author: Virgil Howell

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *